Laman

Nasibku begini… karena Bunda diam saat tangan Ayah bicara.!!!

Alkisah pada suatu ketika disalah satu sudut kota, hiduplah sebuah keluarga kecil. Si ayah adalah seorang PNS muda yang memiliki semangat kerja yang tinggi, dan si bunda seorang dosen yang sibuk mengejar karirnya… Sementara si anak yang baru berumur 4 tahun seringkali dibiarkan bermain sendiri oleh babysitter yang juga sibuk dengan handphonenya…


Pada Suatu hari si anak menemukan sebuah obeng dikolong meja, Dia pun mulai berkreasi dengan mencoret-coret lantai di teras rumah. Karena lantainya yang terbuat dari keramik, coretannya pun tidak kelihatan dengan jelas.

Karena tidak puas, lalu si anak mencoba pada mobil baru ayahnya. Kebetulan mobil itu bewarna gelap, coretannya kelihatan sangat jelas. Dia pun mulai membuat coretan sesuai dengan kreatifitasnya. Setelah yang sebelah kanan penuh dengan coretan, dia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya bermacam-macam gambar mengikuti imajinasinya. Kejadian itu pun berlangsung tanpa disadari oleh si babysitter…

Sepulang kerja, si ayah dan bunda sangat terkejut melihat mobil barunya yang dibeli dengan kredit itu penuh dengan kreasi sang anak. Si ayah yang belum sempat masuk ke rumah pun langsung berteriak dengan keras, “Kerjaan siapa ini.!?”  Si babysitter yang tersentak dengan teriakan tuannya itu pun segera berlari keluar.

Astaghfirullahal'adzim... mukanya merah padam karena ketakutan, terlebih melihat wajah bengis si tuannya itu. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, sambil menggeleng-geleng kepala dia terus mengatakan ‘Tidak tau.. Tuan.!!”. Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yang kau lakukan.? Hardik si nyonya besar.

Si anak yang mendengar suara ayah dan bundanya, langsung berlari keluar dari kamarnya. Dengan keluguannya dan penuh manja dia berkata, “Fira yg membuat itu ayah.. bagus kan yah.?” katanya sambil memeluk ayahnya dengan maksud ingin bermanja-manja seperti biasa…

Si ayah yang sudah hilang kesabarannya lalu mengambil sebatang ranting berduri dari pohon jeruk di depannya dan tanpa ampun langsung dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya. Setelah puas dengan telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

Si anak yang tak mengerti apa-apa itupun langsung menjerit-jerit kesakitan sambil memohon ampun dan meminta belas kasih dari sang bunda.  Si bunda pun cuma diam aja, seolah merestui dan merasa sangat puas dengan hukuman yang dijatuhkan ke anak gadisnya itu.

Setelah merasa cukup puas melampiaskan kekesalannya, si Ayah dan Bunda masuk ke rumah. Si babysitter lalu menggendong anak kecil itu dan membawanya ke kamar. Dilihatnya telapak dan belakang tangan si anak kecil ini penuh dengan luka dan darah yang terus mengalir. Dia lalu memandikan anak kecil itu. Sambil menyiram air dia pun ikut menangis, si anak juga menjerit-jerit menahan kepedihan saat luka-lukanya itu terkena air.

Dengan linangan air mata si babysitter berusaha untuk menidurkan anak kecil itu. Si Ayah dan Bunda pun sengaja membiarkan anaknya tidur bersama si babysitter, kedua belah tangan si anak ternyata bengkak dan bernanah akibat infeksi. Dengan wajah yang sangat panik si babysitter pun mengadu kepada tuannya. “Oleskan obat aja.!” jawab si ayah singkat.

Sore harinya saat pulang dari kantor, dia tidak memperdulikan anaknya yang menghabiskan waktu dikamar sang babysitter. Si ayah mau membuat jera anaknya, sementara si bunda pun begitu.

Dua hari berlalu, si bunda tidak pernah menjenguk anaknya, dia hanya bertanya saja kepada si babysitter. “Fira demam nyonya..” jawabnya ringkas. “Kasih minum obat demam aja,” jawab si bunda enteng.

Sebelum masuk ke kamar tidur si bunda sempat menjenguk kamar babysitternya. Saat dilihat anaknya tertidur dalam pelukan si babysitter, dia pun menutup kembali pintunya.

Keesokan harinya, si babysitter memberitahukan tuannya bahwa suhu badan fira terlalu panas. “ya sudah, nanti sore kita bawa ke klinik, jawab si bunda.

Sore hari pun tiba... si anak yang sudah sangat lemah lalu dibawa ke klinik. Dokter merujuk ke Rumah Sakit karena keadaannya sudah terlalu parah. Singkat cerita, setelah seminggu dirawat inap, dokter memanggil ayah dan bunda si anak tadi.

Dengan sedikit ragu si dokter lalu berkata: “Tidak ada pilihan lain.!!”, kedua tangan fira harus segera diamputasi karena infeksi pada lukanya sudah terlalu parah. katanya mengusulkan. “Lukanya sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya, terpaksa kedua tangannya harus diamputasi dari siku ke bawah” kata dokter. 

Si ayah dan bunda bagaikan tersambar petir disiang bolong mendengar kata-kata itu. Terasa dunia ini berhenti berputar…

Setelah selesai operasi dan obat bius yang disuntikkan habis, si anak lalu menangis kesakitan sambil terheran-heran melihat kedua tangannya berbalut kain kasa putih…

Ditatapnya muka ayah dan bundanya, lalu wajah babysitternya. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semuanya menangis. Dalam siksaan menahan sakit, lalu si anak bersuara dalam linangan air mata…

“Ayah... Bunda... fira janji tidak akan melakukannya lagi. fira tidak mau lagi ayah pukul.!! Fira janji tidak akan jahat lagi.!! Fira sayang ayah... Fira sayang bunda...” katanya berulang kali yang membuat si ayah dan bunda pun gagal menahan rasa sedihnya.

Fira juga sayang kak Dilla. katanya sambil memandang wajah babysitternya, gadis lugu itu pun langsung meraung-raung histeris.

Ayah… Ayah… kembalikan tangan fira yah... kenapa Ayah ambil.? fira kan udah janji tidak akan mengulanginya lagi.!!

Bunda… tolong fira bunda… gimana fira mau makan nanti.? gimana fira mau bermain nanti.? fira janji tidak akan mencoret-coret mobil ayah lagi..., fira janji.!!! katanya berulang-ulang.

Serasa copot jantung si Ayah dan bunda mendengar kata-kata anaknya. 

Ketika taqdir sudah berkata, tiada manusia yang dapat menjawab pinta dari sebuah tanya…

kepala boleh panas tapi hati harus tetap dingin…!!!

Materi bukanlah segala-galanya... Anak adalah anugerah dari sang pencipta dan anak adalah harta yang paling berharga... Semoga bermanfaat dan dapat diambil pelajaran bagi kita semua sebagai orangtua. Amiiiin…

Daftar Isi