Benarkah mereka makhluk yang sama.? sepupuan.? atau mungkin satu keluarga besar yang terdiri dari ayah, ibu, anak, kakek, nenek, etc..? hehehe... Saat pertanyaan yang sederhana ini dilontarkan tidak sedikit dari kita yang bingung menjawabnya. Oke, to the poin aja biar gak nambah pusing kita coba menelusuri satu persatu si sosok yang bikin penasaran ini.
Jin adalah salah satu dari makhluk ciptaan Allah SWT. Jin merupakan makhluk astral yang hidup dalam dimensi yang berbeda dengan kita. Ada beberapa persamaan antara jin dan manusia, yaitu sama-sama diberi akal, nafsu, dan perintah syari'at serta larangan. Oleh karna itu ada yang kita kenal dengan jin muslim dan jin kafir.
Sesuai dengan firman Allah : "Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah (beribadah) kepada Ku" (QS: Az-Zariyat 56). Selain itu jin juga diberi kelebihan oleh Allah untuk bisa merubah bentuk dan kemampuan untuk masuk ke dalam dimensi manusia, baik melalui perantaraan tubuh manusia maupun dengan mewujudkan diri secara nyata.
Sesuai dengan firman Allah : "Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah (beribadah) kepada Ku" (QS: Az-Zariyat 56). Selain itu jin juga diberi kelebihan oleh Allah untuk bisa merubah bentuk dan kemampuan untuk masuk ke dalam dimensi manusia, baik melalui perantaraan tubuh manusia maupun dengan mewujudkan diri secara nyata.
Iblis adalah makhluk dari golongan jin yang durhaka kepada Allah karna kesombongannya, sesuai dengan firman Allah : “Dan ingatlah ketika Kami berkata kepada para malaikat, ‘Sujudlah kalian kepada Adam!’ maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhan nya.” (QS: Al-Kahfi 50).
Dari ayat diatas saya mencoba memposisikan kalau Iblis adalah sebuah sifat yang melekat pada jin yang durhaka pada perintah Allah SWT. Jadi iblis adalah makhluk jin juga.
Bila dikonotasikan sama halnya seperti manusia yang punya sifat kurang terpuji dan senang mengganggu ketentraman maka dia disebut penjahat, yang suka mengambil hak orang lain maka dia disebut pencuri, (Wallahu A'lam Bish shawab).
Dari ayat diatas saya mencoba memposisikan kalau Iblis adalah sebuah sifat yang melekat pada jin yang durhaka pada perintah Allah SWT. Jadi iblis adalah makhluk jin juga.
Bila dikonotasikan sama halnya seperti manusia yang punya sifat kurang terpuji dan senang mengganggu ketentraman maka dia disebut penjahat, yang suka mengambil hak orang lain maka dia disebut pencuri, (Wallahu A'lam Bish shawab).
Setan adalah sifat yang melekat pada setiap makhluk yang jahat, membangkang, tidak taat, suka maksiat, suka menyesatkan, etc... karena setan berupa sifat maka dia tidak berdiri sendiri (berwujud) dan bisa melekat pada golongan jin dan manusia.
Seperti firman Allah: "Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia." (QS: An Naas 4-6).
Seperti firman Allah: "Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia." (QS: An Naas 4-6).
Hantu adalah perwujudan dari jin jahat saat memasuki dimensi manusia yang bertujuan untuk mengganggu atau menyesatkan manusia. Bisa berupa sosok yang menyeramkan, binatang dan bahkan menjelmakan dirinya sebagai arwah orang yang telah meninggal dunia.
Yang perlu digarisbawahi adalah kepercayaan yang selama ini berkembang dan diyakini oleh sebagian masyarakat bahwa hantu adalah jelmaan dari roh/ arwah orang yang telah mati, khususnya orang yang mati karena teraniaya atau kecelakaan sama sekali tidak bisa dibenarkan dan menyesatkan (ini termasuk salah satu tipu daya setan dan iblis yang ingin menyesatkan manusia).
Kita coba dengan pendekatan penalaran logika dan hukum sebab akibat:
Menurut ajaran Islam, roh orang yang telah mati dijaga di tempatnya sampai hari kiamat, tidak ada istilah gentayangan atau jelma-menjelma. Rasulullah SAW bersabda : “Tidak ada penularan, tidak ada mayat gentayangan yang menjadi hantu kuburan, tidak ada binatang tetentu muncul yang menyebabkan hujan, dan tidak ada tabu di bulan Safar” (HR. Muslim).
Yang perlu digarisbawahi adalah kepercayaan yang selama ini berkembang dan diyakini oleh sebagian masyarakat bahwa hantu adalah jelmaan dari roh/ arwah orang yang telah mati, khususnya orang yang mati karena teraniaya atau kecelakaan sama sekali tidak bisa dibenarkan dan menyesatkan (ini termasuk salah satu tipu daya setan dan iblis yang ingin menyesatkan manusia).
Kita coba dengan pendekatan penalaran logika dan hukum sebab akibat:
- Berdasarkan beberapa literatur yang shahih menyebutkan bahwa orang-orang yang kufur dan tidak shaleh akan mendapat siksa kubur. Sedangkan orang yang beriman dan beramal shaleh akan mendapat nikmat kubur.
- Bila dinalarkan dengan logika, masih sempat kah mereka bergentayangan dengan berbagai macam alasan.? seperti: menganggu orang, balas dendam, atau mencari kesenangan lain di dunia.?
- Seandainya saja bagi orang yang telah mati diberikan kesempatan untuk bergentayangan, mungkinkah mereka akan mengganggu atau membunuh orang.? sementara amalannya saja masih kurang, tentu mereka akan lebih fokus untuk beribadah, bukan untuk balas dendam atau lainnya.
- Lagipula bagaimana dengan hisabnya di akhirat jika dia membunuh setelah matinya.? Lalu bagi yang mendapat nikmat kubur, tentu mereka lebih asyik dengan kenikmatannya ketimbang kembali ke dunia untuk berbuat kerusakan.
Menurut ajaran Islam, roh orang yang telah mati dijaga di tempatnya sampai hari kiamat, tidak ada istilah gentayangan atau jelma-menjelma. Rasulullah SAW bersabda : “Tidak ada penularan, tidak ada mayat gentayangan yang menjadi hantu kuburan, tidak ada binatang tetentu muncul yang menyebabkan hujan, dan tidak ada tabu di bulan Safar” (HR. Muslim).
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat saya simpulkan bahwa:
- Jin adalah salah satu makhluk ciptaan Allah, seperti halnya malaikat dan manusia. Memiliki wujud dan hidup berdampingan dengan manusia tapi dalam dimensi yang berbeda.
- Iblis dan Setan adalah berupa sifat yang melekat pada makhluk yang durhaka, tidak taat, suka maksiat, suka menyesatkan, etc dari golongan jin dan manusia.
- Hantu adalah perwujudan dari jin saat memasuki dimensi alam nyata (alam manusia) dan bukan jelmaan arwah gentayangan dari manusia yang telah mati.
Wallahu a'lam bish shawab, semoga bermanfaat.
Wassalam,
Ibnu Aswiar Putra